• Posted by : Unknown Sunday, November 22, 2015

    Bandar Ceme - Cerita Dewasa Sedarah Ponakan Yang Nakal - ante sungguh terkejut saat Galih bicara “Tante Ngentot yuk” Muka merah dari tente terlihat Galih adalah ponakan Tante.Ehh kamu tau dari mana kata kata itu Galih”

    Itu Tante dari Pay”

    Pay Siapa??
    \
    Itu lho tante teman mainku  yang rumahnya di depan rumahku.

    "Pay yang tinggi kurus itu?" tanya tantenya pula. Galih mengangguk. Pay memang teman Galih setiap kali bermain. Pay sudah kelas 2 SMP sedang Galih masih kelas enam SD berusia 13 tahun.

    "Pay bilang begitu kepada siapa" tanya tantenya ingin tahu.

    Bandar Ceme - Cerita Dewasa Sedarah Ponakan Yang Nakal - "Kepada tantenya. Katanya, ngentot sama tantenya itu enak sekali. APa benar ngentot itu enak tante," tanya Galih lebih ingin tahu pula.

    "Lalu tantenya bilang apa?" tante Galih lebih ingin tahu pula.

    "Jangan kuat-kuat kalu bicara, nanti didengar orang. Apa kamu sudah sangat ingin? Ayo masuk ke kamar duluan," Galih menirukan suara tantenya.

    "Lalu?"

    "Pay masuk kamar, kemudian tantenya mengunci pintu. Dari jendela AKu lihat Tantenya masuk kamar juga," Galih menejlaskan pula.

    "Setelah masuk kamar, kan Galih tidak tahu apa yang mereka lakukan," kata Tantenya pula.

    "Aku mengintip dari tempat lain. Aku lihat Pay dan tantenya mebuka pakaian mereka. Lalu berciuman dan tindih-tindihan kata Galih.

    "Lalu," Tante Galih ingin tahu, tapi mendengar cerita itu dia antusias sekali dan mulai horny. Tak sabar dia untuk mengetahui bagaimana pengamatan Galih antara Pay dan Tantenya itu.

    "Aku tanya Pay. Pay cerita, kalau itu namanya ngentot. Enak katanya Tante," ujat Galih pula. Tante Galih sangat terkejut sekali mendengar cerita Galih keponakannya itu. Galih adalah anak dari kakak kandungnya.

    "Tante...Galih mau ngentot juga sama tante. Boleh kan," tanya Galih lebih menginginkan.

    "Kita ke kamar yuk Tente," ajak Galih. Di tariknya tantenya memasuki kamar tidur tantenya di lantai atas. Duh...anak ini. Apa yang dia tahu tentang seks, pikirnya. Rasa ingin tahunya menjadi lebih tingi lagi.

    Di kamar, Pay membuka celananya dan mempermainkan burungnya. Tantenya melihat tingkah laku keponakannya itu menjadi terasa geli. Tante Galih berusia 32 tahun, belum menikah dan bekerja sebagai sebuah staf di sebuah perusahaan dan tinggal bersama keluarga Galih.

    "Diisap dong Tante," kata Galih kepada tantenya.

    "Apa tantenya Pay tadi menjilati burungnya Pay," tanya tantenya pula.

    "Iya tante,"

    "Mana besar burung kamu dengan burung Pay, " tanya tantenya.

    "Sama tante."

    "Gak mau ah. Nanti kamu cerita kepada Pay dan kepada orang lain. Tante jadi malu. Nanti kamu juga akan dimusuhi orang-orang. Kalau mama dan papamu tahu, kamu juga pasti kena marah," kata Tantenya memancing.

    "Sumpah tante, Galih tidak akan cerita kepada siapa pun juga," kata Galih berjanji.

    "Kamu mengintip Pay dan tantenya sampai habis?" tanya tantenya pula.

    "Iya tante..."

    Jadi kamu sudah siap menirukan apa yang dilakukan tantenya kepda Pay?"

    "Iya tante. Janji," Gilag mengiyakan pula. Tantenya pun jongkok, lalu memasukkan burung Galih ke dalam mulutnya dan mulai mempermainkan burung Pay dalam mulutnya.

    Tak lama, burung Galih pun mengeras. Melihat burung Pay, tantenya menjadi horny juga. Dia tak mengira, burung Galih bisa sebesar itu, Kira-kira sebesar jari jempol kakinya. Panjang sedikit lebih panjang dari jari tenganya. Keras dan licin.

    "Tante buka baju dong. Galih mau isap tetek tante," kata Galih. Di tatapnya keponakannya itu. Perlahan dia membuka pakaiannya, hingga tinggal bra dan celana dalam saja. Lalu branya dia lepas dan menyodorkannya kepada Galih.

    "Nah...isaplah," katanya. Galih mulai mengisap-isap tetek tantenya. Si tante benar-benar menjadei horny. Mulanya dia iseng ingin tahu, apakah keponakannya itu hanya bergurau saja atau tidak.

    Mungkin dia banyak mendengar cerita Pay atau melihat sendeiri dan mendengar pembicaraan Pay dan tantenya. Bukankah dia tadi mengatakan, kalau Galih harus meniru apa yang dilakukan Pay kepada tantenya?

    "tante tidur dong. Biar Galih naik di atas tante. Biar Galih masukkan bvurung Galih," katanya tegas. Tantenya sedikit ragu.

    Apa benar ini? Tapi dalam hati, tantenya iongin tahu kebenaran, apa Galih sudah bisa memasukkan burungnya? Tantenya pun menelentangkan tubuhnya di atas lantai dan mengangkangkan kedua kakinya.

    Galih masuk ke antara kedua paha itu. Dia tusuk-tusukkan burungnya, tapi susah mengena ke lubang pagina tantenya. Akhirnya tantenya mengambil inisiatif dan memegang burung itu dan mencelupkannya ke dalam paginanya yang sudah basah itu.

    "Akh..." si Tante meringis. Galih tidak mengertyoi makna rintihan itu. Dia tekan terus burungnya.

    "Pelan Laaaangg," Tantenya merintih. Tantenya mash perawan walau sudah berusia 30-an. Galih terus menekan burungnya sampai semua bersarang ke dalam pagina itu.

    "Udah dulu. Tahan dulu. Sakit," kata tantenya. Di tariknya kepala Galih untuk mengisapi teteknya agar Galih berhenti menekan burungnya. Beberapa saat kemudian, tantenya menekan-nekan pantat Galih.

    Galih mulai menarik burungnya dan kemudian menekan kembali.

    "Pelan-pelan sayang. Kalau tak mau pelan-pelan, udhaan saja," kata si tante. Galih meniru kelakukan Pay menarik cucuk burungnya ke dalam lubang tantenya sembari memeluk tantenya. Galih juga melakukan itu.

    Byukankah tadi tantenya sendiri mengatakan agar Galih meniru apa yang dlakukan oleh Pay kepad tantenya? Lama kelamaan, si tante mengimbangi perlakuan Galih. Galih yang lebih pendek dari tantenya, mengarahkan kepala Galih ke tetek untuk mengisap.

    Galih sembari memeluk, terus mencucuk tarik burungnya. Tak lama, Galih menakan kuat-kuat burungnya, lalu berhenti mengisap teteknya. Tantenya sangat kecewa. Mungkin Galih sudah orgasme, sementara tantenya belum apa-apa, selain sedikit merasakan sakit, walau sudah sempat merasakan nikmat.

    Galih meanrik tubuhnya dari tubuh tantenya. Dia mekaai celananya dan ke kamar mandi untuk pipis. Si Tante merenungi dirinya, karena paginanya sudah tak virgin lagi.

    Mulanya hanya ingin tahu, tapi kejaidannya justru membuat dirinya tidak virgin. Dengan wanti-wanti tantenya mengancam Galih untuk tidak bercerita kepada siapa-siapa.

    Sejak saat itu, justru si tante yang ketagihan dan meminta, kalau Galih lupa untuk memintanya untuk ngeseks. Ai Tante membuat kode. Kalau dia mengedipkan mata sebelah kanan, berari, siap-siap untuk bersetubuh.

    Kalau mengedipkan mata sebelah kiri, berarti tidak aman dan harus sabar. Galih mengerti akan kode itu. Ketika Galih mengedipkan mata sebelah kanan, dia menungu jawaban dari tantenya. Jika tantenya mengedipkan mata sebelah kanan juga, berarti mereka harus naik ke lantai atas untuk bersetubuh.

    Tapi kalau tantenya membalas dengan kdipan mata sebelah kiri, berarti belum aman dan harap bersabar.

    0 comments

  • Copyright © - Cerita sex - Cerita sex - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan